
Survei Pilkada Parigi Moutong Palsu, IPR Angkat Bicara
PARIGI MOUTONG, Sararamedia.id -Direktur Eksekutif Indonesian Political Review (IPR), Iwan Setiawan, membantah keras keterlibatan lembaganya dalam rilis survei Pilkada Parigi Moutong jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) 16 April 2025 mendatang. Ia menegaskan IPR tidak pernah melakukan survei di wilayah tersebut, apalagi memberi izin penggunaan nama IPR dalam publikasi ke media.
Iwan menyampaikan kekecewaannya atas tindakan tidak etis yang menggunakan nama IPR tanpa koordinasi. Ia mengungkapkan bahwa tidak ada mandat maupun komunikasi terkait survei itu, dan pihaknya merasa dirugikan secara institusional.
``Intinya, kami tidak mengakui itu sebagai produk IPR,`` tegas Iwan, Sabtu (5/4/2025) waktu setempat.
Iwan juga menyinggung seorang individu bernama Akmal, yang mengklaim sebagai koordinator wilayah IPR untuk Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Menurut Iwan, klaim tersebut tidak sah karena tidak didasari surat keputusan atau struktur resmi lembaga. Meski sempat ada kerja sama non-struktural, Akmal dinilai tak berhak membawa nama IPR dalam aktivitas pribadinya.
Terkait langkah hukum, Iwan menyatakan pihaknya masih sebatas memberi peringatan internal, namun membuka kemungkinan menempuh jalur hukum jika penyalahgunaan nama IPR kembali terjadi.
Di sisi lain, Akmal Ali mengakui kesalahannya karena merilis survei tanpa izin dari IPR pusat. Ia menyatakan bahwa meskipun survei dilakukan sesuai metode ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan, penggunaan nama IPR tanpa izin adalah kesalahan pribadi.
``Saya memang salah karena menggunakan nama IPR tanpa izin,`` ujar Akmal.
Sebelumnya, survei yang dirilis Akmal menggunakan nama IPR menempatkan pasangan Erwin Burase - Abd Sahid unggul dengan 75,32%. Pasangan M. Nizar Rahmatu - Ardi menempati posisi kedua dengan 15,60%. Survei dilakukan pada 23-30 Maret 2025, melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 3%.
Sementara itu, tingkat ketidakpastian cukup tinggi, dengan 19,53% responden memilih “TT/TJ”, 2,87% “Lihat Nanti”, dan 1,05% merahasiakan pilihan. Pasangan lain, Badrun Nggai - Muslih hanya meraih 2,58%, dan Moh Nur Dg Rahmatu - Arman Maulana 1,05%. (***)