
Ansor Sulteng Dukung Program Religi dan Pendidikan Anwar-Reny
- By REDAKSI --
- Friday, 07 Mar, 2025
PALU, Sararamedia.id - Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (Wasekjen PP GP) Ansor, Moh. Syarif Latadano, mengapresiasi dan menyatakan dukungannya terhadap program religius dan pendidikan yang diusung Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah 2025-2030, Anwar Hafid dan dr. Reny A Lamadjido.
Salah satu program yang diapresiasi adalah kewajiban shalat berjamaah bagi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan staf, baik di instansi negeri maupun swasta.
``Ini program yang berani dan luar biasa, sebab melangitkan agenda kerja hingga ke pemilik bumi,`` ujar Syarif di Sigi, Jumat (7/3/2025) malam.
Selain program religius, Syarif juga menyoroti program pendidikan yang digagas Anwar Hafid. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah hak asasi manusia yang harus dijamin oleh pemerintah.
``Program pendidikan ini juga luar biasa. Kita tunggu realisasinya, Pak Gub,`` tegasnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar beasiswa pendidikan benar-benar diberikan kepada yang berhak. Menurutnya, selama ini ada pejabat yang menerima beasiswa daerah meskipun berasal dari golongan mampu, sementara banyak warga kurang mampu lebih berhak mendapatkannya.
Ketua Wilayah GP Ansor Sulawesi Tengah, Moh. Riski Lembah, turut menyatakan apresiasinya terhadap kepemimpinan Anwar Hafid dan Reny Lamadjido.
``Ansor Sulteng mengapresiasi kepemimpinan Anwar Hafid dan dokter Reny Lamadjido. Semoga mereka bisa membawa Sulawesi Tengah keluar dari kemiskinan menuju masyarakat yang terdidik, sehat, dan sejahtera,`` ujarnya.
Ansor juga siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam berbagai program pembangunan di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Selain itu, Riski menekankan pentingnya perhatian terhadap isu lingkungan agar kekayaan alam Sulteng dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat, bukan hanya segelintir kelompok.
``Kita sama-sama dukung dan kawal program yang baik bagi masyarakat Sulteng, serta tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah yang bisa merugikan rakyat``. pungkasnya. (***)