Reny Lamadjido Dorong Gerakan BERANI Budaya

PALU, Sararamedia.id - Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, menghadiri Dialog Kebudayaan Tadulako Folk Art 2025 yang digelar di Gedung Kesenian Kota Palu, Jumat (13/6/2025) waktu setempat. Dalam pidatonya, dr. Reny menegaskan, bahwa kebudayaan adalah fondasi utama dalam membangun Sulawesi Tengah yang berdaya saing, berkarakter, dan berkelanjutan.

Acara ini turut dihadiri Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, Restu Gunawan, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, serta Direktur Yayasan Tadulakota’, Hapri Ika Poigi. Hadir pula para tokoh budaya, pegiat seni, akademisi, organisasi komunitas, dan perwakilan etnis dari seluruh penjuru Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya, Wagub Reny menyampaikan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang terus hidup dan berkembang.

``Budaya adalah keseluruhan gagasan, perilaku, dan hasil karya manusia yang menjadi pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,`` tuturnya.

Ia juga menyoroti rendahnya peringkat indeks pembangunan kebudayaan Sulawesi Tengah saat ini berada di posisi ke-28 dari 36 provinsi. Menurutnya, diperlukan strategi yang terukur dan kerja kolektif untuk memperkuat peran budaya dalam pembangunan daerah. Salah satu indikator keberhasilannya, jelasnya, bisa dilihat dari banyaknya agenda seni dan budaya yang aktif, merata, dan berkelanjutan di tengah masyarakat.

``Sulawesi Tengah memiliki kekayaan budaya luar biasa, dengan keberagaman lebih dari 19 etnis yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Bila dikelola dengan baik, potensi ini bisa menjadi kekuatan ekonomi baru melalui festival, pertunjukan seni, pameran, karnaval budaya, serta industri kreatif lainnya,`` jelasnya.

Tak hanya soal ekonomi, dr. Reny juga menekankan pentingnya nilai-nilai luhur budaya lokal dalam membentuk karakter masyarakat. Menurutnya, pembangunan kebudayaan mencakup pelestarian warisan budaya, penguatan jati diri, peningkatan apresiasi seni, hingga diplomasi budaya yang dapat membangun citra positif daerah.

Ia menegaskan bahwa pembangunan kebudayaan telah terintegrasi dalam visi besar Sulawesi Tengah 2025-2029 melalui sembilan cita-cita BERANI, Berani Cerdas, Sehat, Lancar, Menyala, Sejahtera, Berkah, Makmur, Integritas dan Budaya. Di dalamnya, aspek BERANI Budaya mendorong promosi nilai-nilai lokal untuk mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif, serta memastikan partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang transparan dan akuntabel.

``Melalui BERANI Budaya, kita ingin budaya tak hanya dirayakan, tetapi menjadi kekuatan yang menggerakkan ekonomi, membentuk karakter, dan menyatukan masyarakat``. tutupnya.

Ia berharap gerakan pemajuan kebudayaan tidak berhenti sebagai seremoni, melainkan tumbuh menjadi kesadaran kolektif dari sekolah, komunitas, hingga desa dan kota. (***)


Comment As:

Comment (0)