
Hutan Kapopo Jadi Simbol Kolaborasi Hijau Sulteng-Jerman
PALU, SARARAMEDIA.ID - Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian hutan dan keanekaragaman hayati. Komitmen ini disampaikan oleh Susanto Wibowo, Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAS-RHL), saat menerima kunjungan Dr. Uwe Ballhorn, Technical Project Manager Team Forest and Land Use dari Inisiatif Iklim Internasional (IKI-ZUG) Jerman, di Taman Hutan Raya (Tahura) Kapopo, Rabu (22/10/2025).
"Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini, terutama di kawasan Tahura Kapopo yang merupakan ruang hidup bagi berbagai spesies endemik, sekaligus menjadi sumber pengetahuan, penelitian, dan pembelajaran bagi generasi muda," ujar Susanto.
Susanto menegaskan, kerja sama dengan lembaga internasional seperti IKI-ZUG menjadi peluang penting untuk memperkuat program konservasi berbasis masyarakat dan mengembangkan ekowisata berkelanjutan di Sulawesi Tengah.
"Kami percaya menjaga hutan berarti menjaga masa depan. Karena itu, kami berkomitmen mengelola kawasan ini secara lestari dengan melibatkan masyarakat sekitar serta membuka ruang kolaborasi bagi mitra nasional maupun internasional," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Dr. Uwe Ballhorn mengungkapkan rasa kagumnya terhadap keindahan dan kekayaan hayati Indonesia. Ia menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat yang diberikan, termasuk kesempatan untuk menanam satu pohon cendana di area arboretum seluas dua hektare di Tahura Kapopo.
"Saya sangat senang bisa berkunjung ke sini. Sebagai rimbawan, saya menghargai kerja sama yang telah terjalin dan berterima kasih telah diberi kesempatan menanam pohon cendana. Semoga saya bisa kembali suatu hari nanti untuk melihatnya tumbuh," kata Uwe.
Uwe sempat menanyakan tentang kecepatan pertumbuhan pohon cendana di Tahura Kapopo. Menurut pihak pengelola, jenis tanaman tersebut tumbuh relatif cepat di kawasan ini. Sebagai contoh, pohon cendana berusia dua tahun di Tahura sudah mencapai tinggi sekitar dua meter.
Selain penanaman pohon cendana, pihak Dinas Kehutanan Sulteng juga menginisiasi penanaman berbagai spesies endemik di area arboretum, yang bibitnya akan disumbangkan oleh masing-masing Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Langkah ini diharapkan menjadi bagian dari upaya pelestarian keanekaragaman hayati serta menjadikan arboretum sebagai laboratorium alam untuk kegiatan pendidikan dan penelitian.
Kegiatan kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Koordinator Provinsi GIZ Sulawesi Tengah, Commission Manager Solusi Project, Senior Advisor Solusi Project, Koordinator Solusi Wilayah Sulawesi Tengah, Tim GIZ, Kepala Tahura Sulteng, ICRAFT, Yayasan KEHATI, serta relawan lingkungan dan mahasiswa Universitas Tadulako dan Universitas Muhammadiyah Sulawesi Tengah yang tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kawasan tersebut. (***)