Peserta FDL di Sigi Terima Materi Literasi Keuangan, Didominasi Anak Muda

SIGI, Sararamedia.id - Festival Danau Lindu (FDL) tidak hanya menjadi ajang untuk menikmati keindahan alam dan kesenian, tetapi juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan.

FDL berlangsung di tepian Danau Lindu, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Digelar selama tiga hari, dimulai pada tanga 5-7 September 2024.

Para peserta terutama generasi muda, sangat antusias mengikuti sesi literasi keuangan yang diselenggarakan oleh Hannah Asa Indonesia, Sabtu (7/9/2024), pukul 10.00 WITA.

Founder Hannah Asa Indonesia, Mardiyah, menyampaikan, belajar literasi keuangan itu penting, sehingga perlu memberikan pengetahuan pada generasi muda yang masih kurang pemahamannya.

``Jadi literasi keuangan itu ibaratnya seperti google maps, coba bandingkan ketika kita mau ke tujuan A, antara pakai google maps dengan tidak pakai google maps. Jadi kalau pakai literasi keuangan itu akan lebih mudah tercapai dan waktu yang kita butuhkan untuk mencapai ke titik A itu menjadi lebih cepat sehingga setiap orang itu idealnya harus punya yang namanya skill financial planning,`` jelasnya.

Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 silam, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia dikelompokan menjadi empat bagian.

Pertama, well literate, kedua sufficient literate, ketiga less literate, dan keempat not ilterate.

``Menurut OJK, ada empat tingkatan literasi keuangan, yaitu well literate, sufficient literate, less literate, dan not ilterate,`` ucap Mardiyah.

Ia mengatakan, selama mengajar literasi keuangan di berbagai daerah di Sulawesi Tengah, masih banyak masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan.

``Rata-rata di Sulawesi Tengah, khususnya kelompok yang kita pernah ajarkan itu mereka not literate atau tidak begitu tahu tentang apa sebenarnya fungsi manfaat, kenapa harus belajar literasi keuangan. Makanya materi tentang basic financial planning sering kami ajarkan sehingga diharapkan teman-teman yang hadir bisa membuat yang namanya financial goals atau tujuan hidup dalam artian tujuan hidup di keuangan,`` ujarnya.

Ia berharap, para generasi muda Sulawesi Tengah bisa keluar dari sandwich generation. 

Mardiyah ingin para orang tua juga harus mempersiapkan dan mengelola keuangan sejak dari sekarang.

``Harapan yang paling ingin yang saya capai itu adalah milenial itu bisa keluar dari yang namanya sandwich generation, next generation itu adalah generasi yang bisa merdeka secara financial,`` harapnya.

Peserta literasi keuangan di FDL, Afid Alamsyah, menyebut, materi dari Hannah Asa Indonesia sangat bermanfaat.

Menurutnya materi tersebut juga bermanfaat bagi masyarakat yang bermukim di wilayah Danau Lindu.

Afid berharap, kegiatan tersebut dapat digelar lagi serta literasi keuangan harus terus digaungkan bahkan dimulai dari sejak dini.

``Harapannya sih akan lebih banyak lagi kegiatan seperti ini, mulai dari tempat-tempat kecil dan lingkungan lingkungan kecil,`` harap Afid.

Selaku peserta literasi keuangan FDL, ia juga menginginkan melek terkait literasi keuangan dengan banyak membuat kegiatan seperti yang digelar Hannah Asa Indonesia.

``Sebaiknya pemerintah terus mendorong kegiatan literasi keuangan ini supaya kita anak muda, orang tua tahu semua hal yang sangat penting``. tutupnya. (***)


Comment As:

Comment (0)