CSRRP Sulteng Rampung, 3.880 Huntap dan Fasilitas Publik Dibangun

PALU, Sararamedia.id - Program Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) resmi ditutup dengan pencapaian signifikan dalam pemulihan pascabencana gempa, likuefaksi dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Ketua Satgas Pelaksana Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah, Arie Setiadi Moerwanto, menegaskan bahwa salah satu capaian utama program ini adalah pembangunan hunian tetap (Huntap) dan infrastruktur pemukiman yang aman serta fasilitas publik vital seperti rumah sakit, sekolah, dan kantor pemerintahan.

``Selama lebih dari empat tahun, kami menerapkan konsep Build Back Better dengan prinsip bangunan tahan gempa, ramah lingkungan, serta memperhatikan aspek gender dan aksesibilitas. Kini, 90% warga terdampak bencana telah dapat mengakses fasilitas yang memenuhi standar teknis,`` kata Arie dalam jumpa pers di Hotel Aston Kota Palu disaksikan Sekdaprov Sulteng, Novalina, Kamis siang, (12/12/2024) waktu setempat.

CSRRP yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini berhasil membangun 3.880 unit Huntap, 17 sekolah, 1 universitas, 7 fasilitas kesehatan, 51 km jalan pemukiman, serta memasang lebih dari 1.000 titik penerangan jalan umum (PJU). Total investasi program ini mencapai Rp. 1,99 triliun yang didistribusikan ke tiga wilayah terdampak, yakni Kota Palu (69,9%), Kabupaten Sigi (15,2%) dan Kabupaten Donggala (14,8%).

Prinsip Build Back Better
CSRRP menerapkan prinsip Build Back Better (BBB) yang bertujuan tidak hanya memulihkan, tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur serta keberlanjutan program. Pendekatan ini mengusung lima prinsip utama:

1. Akses Universal - Seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, memiliki akses ke fasilitas umum.

2. Tahan Gempa - Bangunan dirancang tahan gempa sesuai standar nasional.

3. Desain Ramah Air - Pengelolaan air yang berkelanjutan, termasuk kolam retensi dan drainase lingkungan.

4. Responsif Gender - Mendorong partisipasi perempuan dalam proses rehabilitasi, termasuk pencegahan kekerasan berbasis gender.

5. Bangunan Hijau - Desain bangunan ramah lingkungan dan hemat energi.

Selain Huntap, CSRRP juga berhasil membangun fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat. Beberapa proyek besar yang rampung meliputi:

7 fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit dan puskesmas.

Pembangunan infrastruktur lingkungan di 27 kelurahan/desa, seperti drainase, ruang terbuka hijau (RTH), dan tempat pengolahan sampah berbasis reduce, reuse, recycle (TPS3R).

Dari total investasi Rp.1,99 triliun, alokasi terbesar diberikan ke Kota Palu (69,9%), diikuti Kabupaten Sigi (15,2%) dan Kabupaten Donggala (14,8%). Hal ini sejalan dengan tingkat kerusakan yang paling parah terjadi di Kota Palu.

Evaluasi dan Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan evaluasi dari Evaluation Study Consultant (ESC), lebih dari 90% warga penerima manfaat menyatakan puas terhadap kualitas rumah, fasilitas pendidikan, dan layanan kesehatan yang dibangun. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus berlanjut melalui pengelolaan yang baik oleh pemerintah daerah serta dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

``Keberhasilan program ini tidak hanya terletak pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan,`` beber Arie.

Penutupan CSRRP pada akhir 2024 menandai langkah baru bagi Sulawesi Tengah dalam pemulihan pascabencana. Pemerintah berharap fasilitas dan infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dan lebih tangguh di masa depan. (***)


Comment As:

Comment (0)