Sarara Media
Kasus Keracunan Siswa di Bangkep, Sampel Makanan Diuji di Balai POM
Friday, 19 Sep 2025 16:00 pm
Sarara Media

Sarara Media

BANGKEP, SARARAMEDIA.ID - Ratusan siswa di Salakan, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), dilaporkan mengalami dugaan keracunan massal. Polres Bangkep bersama tim Kementerian Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar konferensi pers untuk menyampaikan perkembangan terkini penanganan para korban di Ruangan Posusungan RS Trikora Salakan, Sabtu pagi, (20/9/2025) waktu setempat.

Konferensi pers dipimpin Kapolres Bangkep, AKBP. Ronaldus Karurukan, didampingi Tenaga Ahli Komunikasi BGN, Fatimah Zahra. Turut hadir utusan RSUP Wahidin Makassar, dr. Rusmin B Syukur Sp.An(K), Direktur RS Trikora Salakan, dr. Feldy Deki Sp.A(B), serta Dandim 1308 Luwuk Banggai, Letkol Kav Laode Azhar Hamid.

Hingga pukul 10.48 WITA, pihak RS Trikora melaporkan 335 pasien telah mendapat penanganan medis. Dari jumlah tersebut, 301 anak sudah pulih dan dipulangkan, sementara 34 lainnya masih dirawat intensif.

Gejala yang dialami korban beragam, mulai dari pusing, sakit kepala, mual, hingga sesak napas serta kram pada otot dada dan tangan. RS Trikora memastikan penanganan dilakukan maksimal dengan pemberian obat-obatan sesuai gejala.

Dukungan medis juga datang dari RSUP Wahidin Makassar yang mengirimkan dokter spesialis anak, gastroenterologi, serta perawat ahli. Selain perawatan fisik, tim medis turut memberikan pendampingan psikologis untuk meringankan trauma para siswa.

"Kami terus memantau kondisi pasien secara berkala dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk update penanganan lebih lanjut," jelas dr Feldy Deki.

Sementara itu, Kapolres Bangkep, AKBP. Ronaldus Karurukan menegaskan, penyelidikan penyebab keracunan masih berlangsung. Polisi telah mengamankan sampel makanan dari lokasi penyedia dan memasang garis polisi di area SPPG. Sampel tersebut dikirim ke Balai POM Palu untuk diuji laboratorium.

"Kami akan mendalami penyelidikan setelah hasil uji keluar. Prinsipnya, semua akan diungkap secara transparan". tegasnya.

Pemerintah daerah, kepolisian, dan tim medis menyatakan komitmen untuk mengawal kasus ini hingga seluruh korban benar-benar pulih dan penyebab insiden terungkap. (Hms)