PGRI Kota Palu Gelar Konferensi 2025, Sekda Tekankan Profesionalisme dan Etika Guru

PALU, Sararamedia.id - Pemerintah Kota Palu melalui Sekretaris Daerah (Sekda), Irmayanti Pettalolo, S.Sos., M.M secara resmi membuka Konferensi Kota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Palu Tahun 2025 yang digelar di Gedung Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulawesi Tengah, Jalan Soetomo, Palu, Minggu (6/7/2025).

Mewakili Wali Kota Palu, Sekda Irmayanti dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran PGRI Kota Palu atas dedikasi dan kontribusi nyata dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Palu.

``Konferensi ini merupakan forum tertinggi organisasi PGRI di tingkat kota. Ia memiliki peran strategis dalam mengevaluasi program kerja, merumuskan arah pembangunan pendidikan, serta memilih kepengurusan baru yang akan mengemban amanah organisasi ke depan,`` ujar Irmayanti saat membacakan sambutan tertulis Wali Kota Palu.

Ia menegaskan, sebagai organisasi profesional para pendidik dan tenaga kependidikan, PGRI memegang peranan kunci dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan fondasi utama kemajuan suatu daerah.

Lebih jauh, Sekda juga menekankan pentingnya refleksi dalam momentum konferensi ini, terutama dalam menjawab tantangan zaman, seperti pesatnya perkembangan teknologi, arus globalisasi, serta dinamika sosial kemasyarakatan.

``Peran guru sebagai pendidik, pembimbing, sekaligus panutan tetap tidak tergantikan. Maka, konferensi ini harus dimanfaatkan sebagai ruang konsolidasi dan revitalisasi peran PGRI dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, bermutu, dan berkeadilan,`` tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Irmayanti juga menyinggung sejumlah upaya strategis Pemerintah Kota Palu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya melalui kemitraan dengan Yayasan Sampoerna dalam program magang kepala sekolah, yang telah berlangsung selama tiga tahun terakhir.

``Diharapkan para peserta program ini dapat menjadi pionir dalam transformasi mutu pendidikan, serta menjadi role model bagi sekolah-sekolah lainnya,`` ujarnya.

Meski demikian, Sekda juga menyoroti perlunya pembinaan sikap bagi tenaga pendidik. Ia menyayangkan masih ditemukannya kasus penyimpangan perilaku guru yang mencoreng dunia pendidikan, termasuk yang terjadi di Kota Palu.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti lemahnya pemahaman sebagian kepala sekolah terkait pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ia meminta agar PGRI Kota Palu dapat memprogramkan kegiatan khusus untuk membekali kepala sekolah dengan pemahaman mendalam mengenai pedoman penggunaan dana BOS.

``Saya berharap tidak ada lagi temuan penyalahgunaan dana BOS yang bisa merugikan sekolah dan dunia pendidikan kita secara umum,`` tegasnya.

Sekda Irmayanti juga mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk membangun komunikasi yang harmonis antara guru, kepala sekolah, dan orang tua murid, agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

Ia menutup sambutannya dengan menekankan pentingnya penerapan Undang-Undang Perlindungan Guru, sembari mengingatkan agar para guru memahami batasan dalam menjalankan tugas dan tetap menjunjung tinggi prinsip perlindungan hak anak.

``Pola pendidikan kita harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sanksi kepada siswa pun harus bersifat mendidik, bukan menghukum dengan cara yang melukai mental mereka,``terangnya.

Sebelum menutup sambutan, Sekda menyampaikan harapan besar agar kolaborasi antara pemerintah dan organisasi profesi seperti PGRI terus diperkuat.

``Atas nama Pemerintah Kota Palu, saya mengucapkan selamat melaksanakan konferensi. Semoga menghasilkan keputusan-keputusan terbaik untuk kemajuan organisasi dan pendidikan Kota Palu. Kepada pengurus yang terpilih, saya titipkan harapan besar untuk terus memperjuangkan kesejahteraan dan profesionalisme guru di kota ini``. pungkas Irmayanti. (Hms)


Comment As:

Comment (0)