Sigi Majukan Pariwisata Berbasis Tradisi

FOTO : Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi, Heru Murtanto, S.Pd dalam sesi wawancara, Rabu sore, 15 Januari 2025. (Dok/SM)

SIGI, Sararamedia.id - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi, Heru Murtanto, menegaskan pentingnya pengelolaan yang terstruktur dalam penyelenggaraan event budaya lokal seperti Posilumba Japi (Karapan Sapi) dan Festival Danau Lindu. Menurutnya, langkah ini bertujuan tidak hanya untuk melestarikan tradisi, tetapi juga untuk mengoptimalkan dampak positif bagi pariwisata dan perekonomian daerah.

``Kegiatan karapan sapi sudah menjadi agenda tahunan Kabupaten Sigi. Namun, diperlukan koordinasi yang matang agar setiap event di tingkat desa maupun kecamatan tidak saling bertabrakan. Ini penting karena sapi-sapi peserta membutuhkan waktu latihan dan istirahat. Kami telah berdiskusi dengan komunitas pecinta karapan sapi di tingkat kabupaten untuk mengatur jadwal yang tepat,`` ujar Heru diwawancarai media ini sesaat setelah  mendampingi Bupati Sigi, Mohamad Irwan, dalam pembukaan Posilumba Japi 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taiganja, Rabu (15/1/2025) sore.

Dalam kesempatan itu, Heru juga menyampaikan rencana inovasi untuk Festival Danau Lindu. Ia berharap festival tersebut dapat masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

``Kami memohon dukungan dari semua pihak, termasuk media, agar Festival Danau Lindu bisa masuk dalam KEN. Dengan demikian, festival ini dapat dikenal lebih luas dan memberikan manfaat lebih besar bagi Kabupaten Sigi,`` tambahnya.

Selain itu, Heru menyoroti pentingnya regenerasi pengrajin kain kulit kayu, ikon budaya khas Kulawi yang keberadaannya semakin terbatas.

``Kami berkomitmen untuk mendukung regenerasi pengrajin kain kulit kayu melalui pembinaan dan penguatan kapasitas. Keterampilan ini harus diwariskan agar tidak punah, karena nilai budaya dan keunikan kain kulit kayu sangat penting bagi identitas daerah,`` ujarnya.

Sebelumnya Bupati Sigi, Mohamad Irwan, secara resmi membuka kegiatan Posilumba Japi 2025 yang menjadi ajang tahunan bagi pecinta karapan sapi di Sigi. Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa Posilumba Japi bukan sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari upaya pelestarian budaya dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai tradisional.

``Posilumba Japi adalah warisan budaya yang harus kita lestarikan. Kegiatan ini juga menjadi refleksi perjalanan pembangunan Kabupaten Sigi selama 10 tahun terakhir, di mana kami terus berupaya menjadikan Sigi sebagai daerah yang maju, berdaya saing, dan tetap menghargai tradisi,`` ujar Bupati.

Kegiatan Posilumba Japi yang diikuti peserta dari berbagai penjuru Sigi ini akan berlangsung selama 10 hari. Diharapkan, selain menarik perhatian wisatawan dan media, event ini juga mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata dan pertanian.

Bupati menambahkan bahwa kegiatan ini mencerminkan keberhasilan pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.

``Saya berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi untuk terus menjaga warisan budaya kita sekaligus mendukung kemajuan daerah``. tutupnya. (***)

 


Comment As:

Comment (0)