
Berani Sehat dan Cerdas Sulteng Terus Dirasakan Masyarakat
PALU, Sararamedia.id - Dua dari sembilan program unggulan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid dan dr. Reny A Lamadjido, yaitu Berani Sehat dan Berani Cerdas Sulteng Nambaso, mulai menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat.
Program Berani Sehat, yang memungkinkan warga berobat hanya dengan menunjukkan KTP, telah berjalan sejak 14 April 2025. Di RSUD Undata Palu, ratusan pasien datang setiap hari untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tanpa dibatasi oleh status kepesertaan BPJS.
``Program ini berlaku untuk pasien kelas 3 secara gratis, sedangkan kelas 2 dan 1 tetap bisa dilayani dengan syarat tertentu, termasuk hanya menggunakan KTP,`` jelas Direktur RSUD Undata, drg. Herry Muliyadi, melalui pesan WhatsApp Rabu malam, (4/6/2025) waktu setempat.
Ia menyebut, pasien rawat jalan dan rawat inap semakin banyak, terutama dari daerah-daerah, sejak kebijakan ini diberlakukan. Bahkan pasien rujukan dari rumah sakit lain kini ditangani dengan lebih cepat.
Beberapa pasien menyampaikan rasa syukur atas layanan tersebut. Salah satunya Makmur, warga Jalan Taboge, Petobo, Palu Selatan, korban pembacokan, yang sebelumnya dirawat di RS Samarintan dengan biaya yang ditaksir mencapai Rp8 juta.
``Alhamdulillah saya dipindahkan ke RSUD Undata tanpa biaya sepeserpun berkat bantuan Gubernur Anwar Hafid dan Ibu Wagub dr. Reny,`` ujar Makmur dengan mata berkaca-kaca.
Menurut informasi, Pemerintah Provinsi Sulteng telah menyiapkan anggaran khusus untuk menanggung biaya pasien korban kekerasan atau perkelahian yang tidak dijamin BPJS, sementara korban kecelakaan lalu lintas ditanggung Jasa Raharja.
Pasien lain, Nurhidayah, juga merasa terbantu karena tetap bisa berobat meski BPJS-nya menunggak. Hal serupa dialami Dedi Purwanto, pasien rujukan dari RS Poso yang menjalani operasi kepala di RSUD Undata.
``Walau sempat menunggu karena antrean, pelayanan sangat baik dan cepat. Kami sangat berterima kasih atas program ini,`` kata Dedi.
Sementara itu, program Berani Cerdas Sulteng Nambaso yang membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu hingga ke jenjang sarjana telah mencatat sebanyak 79.645 pendaftar sejak dibuka.
``Pekan depan kami buka tahap dua untuk pengunggahan persyaratan,`` tambah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng, Yudiawati V. Windarrusliana.
Program ini memberikan beasiswa, seragam, dan sepatu bagi siswa tidak mampu dan berprestasi. Selain itu, ditingkatkan pula alokasi BOSDA dan biaya praktik kerja industri (prakerin) untuk siswa SMK. Khusus mahasiswa dari keluarga tidak mampu, bantuan UKT disediakan hingga semester enam.
Aktivis 98, Abdurrahman Syamsu, menyebut dua program tersebut telah disambut antusias oleh masyarakat Sulteng.
``Ini adalah kebutuhan dasar. Masyarakat sangat terbantu. Bila ada kritik, itu bagian dari kontrol agar pemerintah tetap evaluatif dan melakukan perbaikan,`` ujarnya.
Menurutnya, fasilitas RSUD Undata memang perlu ditingkatkan agar sejalan dengan semangat program Berani Sehat. Sedangkan untuk program Berani Cerdas, ia berharap tepat sasaran dan segera dirasakan manfaatnya oleh para siswa dan mahasiswa.
Sebagai informasi, konsep pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis ini bukan hal baru bagi Anwar Hafid. Saat menjabat Bupati Morowali dua periode, ia telah menerapkan kebijakan serupa. Kini, program tersebut diadopsi kembali dalam skala provinsi melalui visi “Sulteng Sehat dan Cerdas”.
``Tujuan utama kami adalah meringankan beban masyarakat, terutama yang tidak mampu``. tegas Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido dalam beberapa kesempatan.
Diharapkan, program ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat di seluruh Sulawesi Tengah. (***)