
Sigi Siap Cetak Sawah Baru di Sekitar Danau Lindu
SIGI, Sararamedia.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, memastikan akan segera mencetak sawah baru di kawasan sekitar Danau Lindu. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan regional dan Nasional.
Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menegaskan bahwa program tersebut selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam mendukung target swasembada pangan nasional.
``Pencetakan sawah baru ini adalah salah satu program strategis Pemkab Sigi untuk memperkuat sektor pertanian dan perkebunan,`` ujar Rizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Sigi, Sabtu, (17/5/2025) malam.
Ia menjelaskan, kawasan sekitar Danau Lindu memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan, sehingga penting untuk dioptimalkan melalui perluasan lahan produktif.
``Ini merupakan langkah konkret agar Kabupaten Sigi tetap menjadi daerah berbasis pertanian yang kuat,`` tambahnya.
Rizal juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah demi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pertemuan bersama Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Muhidin M. Said, Bupati Rizal dan jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) memaparkan rencana tersebut secara langsung.
Menanggapi hal itu, Muhidin mengapresiasi inisiatif Pemkab Sigi dan berkomitmen untuk mengawal usulan tersebut di tingkat nasional.
``Semua usulan Pemkab Sigi akan kami tindak lanjuti karena sejalan dengan program strategis nasional, termasuk ketahanan pangan,`` ucap Muhidin.
Ia menyebutkan, rencana pencetakan sawah baru di Danau Lindu akan dibahas dalam rapat Banggar DPR RI pada 20 Mei mendatang.
``Kami akan mengupayakan agar program strategis dari Pemkab Sigi dapat diakomodasi dalam pembiayaan melalui APBN,`` tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Sigi, luas lahan pertanian di daerah tersebut tercatat mencapai 15.280 hektare. Luas Baku Sawah (LBS) yang telah divalidasi hingga Desember 2024 juga menunjukkan angka yang sama, menjadi dasar kuat untuk pengembangan lebih lanjut. (Slm)