
Kabupaten Sigi Dorong Transformasi Peternakan melalui MUSWIL ISPI Sulawesi Tengah
FOTO : Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi, Ihsan. (Dok/Fai)
SIGI, Sararamedia.id - Kabupaten Sigi menunjukkan komitmen serius dalam mengembangkan subsektor peternakan sebagai salah satu pilar ekonomi lokal. Momentum strategis ini dimanfaatkan melalui Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Perkumpulan Insinyur dan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Sulawesi Tengah pada tanggal 29 Januari 2025 mendatang, sebagai forum untuk merumuskan kebijakan dan inovasi baru demi menjawab tantangan lokal sekaligus memaksimalkan potensi daerah.
Baru-baru ini, Kabupaten Sigi meresmikan dua Rumah Potong Hewan (RPH) ruminansia dan satu RPH unggas modern. Fasilitas ini diharapkan mendukung pengolahan hasil ternak yang lebih higienis, efisien dan memenuhi standar pasar.
``RPH modern ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan nilai tambah produk peternakan di Sigi, sekaligus mendorong subsektor ini menjadi lebih maju dan kompetitif,`` kata Ihsan, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sigi di Biromaru, Sabtu (25/1/2025) waktu setempat.
Kata dia, Kabupaten Sigi memiliki potensi besar dalam pengembangan ternak sapi potong, kambing dan unggas lokal seperti ayam kampung. Wilayah ini didukung lahan subur, iklim cocok, serta ketersediaan hijauan pakan ternak yang melimpah. Namun, optimalisasi potensi ini masih menjadi tantangan, terutama dalam pengembangan hilirisasi produk dan akses pasar.
Kabupaten Sigi bekerja sama dengan IPB University dan Universitas Tadulako untuk mengembangkan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Hingga kini, SPR telah hadir di empat kecamatan, termasuk SASPRI (Sentra Agribisnis Peternakan Rakyat Indonesia) di Dolo Selatan.
``SPR membangun generasi peternak yang modern dan mandiri. SASPRI Dolo Selatan kini mengelola investasi usaha peternakan lebih dari Rp.2 miliar,`` tambah Ihsan.
Keterbatasan infrastruktur dan akses teknologi masih menjadi kendala utama dalam pengembangan peternakan. Banyak peternak masih menggunakan metode tradisional yang kurang efisien.
``Peningkatan kapasitas peternak melalui pelatihan teknis dan penerapan teknologi modern sangat dibutuhkan,`` jelas Ihsan.
MUSWIL ISPI Sulawesi Tengah diharapkan mampu merumuskan solusi strategis untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi peternakan di Kabupaten Sigi. Forum ini juga menjadi ajang menjalin kolaborasi lintas sektor.
``Dukungan teknologi, kebijakan yang berpihak, dan regenerasi peternak muda melalui SPR menjadi kunci untuk menjadikan subsektor ini sebagai pilar ekonomi masa depan,`` ujar Ihsan.
Sinergi Menuju Peternakan Berkelanjutan ✓
Langkah nyata seperti distribusi bibit unggul, pelatihan teknis, pengembangan kemitraan, dan infrastruktur modern menunjukkan komitmen Kabupaten Sigi menuju peternakan yang berkelanjutan.
``Dengan MUSWIL ISPI, kami optimis dapat memperkuat sinergi pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha untuk menciptakan peternakan yang kompetitif dan berkelanjutan``. tutup Ihsan.
MUSWIL ISPI Sulawesi Tengah menjadi awal transformasi nyata subsektor peternakan di Sigi, sekaligus peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal yang berkelanjutan. (***)